Sebelum kerusuhan terjadi usai laga Arema FC vs Persebaya Surabaya, dua pemain Singo Edan didekati oleh suporter.
Keduanya adalah Adilson Maringa sang kiper Arema FC dan Sergio Silva yang bertindak sebagai bek tengah.
Langkah suporter ini mengawali terjadinya tragedi kanjuruhan 1 Oktober 2022 malam.
Salah satu suporter Arema FC yang selamat dari tragedi kanjuruhan 1 Oktober 2022 memberikan kesaksian di akun twitter @LIBRA_12.
"Setelah peluit dibunyikan, para pemain arema tertunduk lesu dan kecewa," paparnya.
Pelatih Arema dan Manager tim mendekati tribun timur dan menunjukkan gestur minta maaf ke supporter.
"Di sisi lain, ada 1 orang supporter yang dari arah tribun selatan nekat masuk dan mendekati Sergio Silva dan Maringa," bebernya.
Mereka terlihat sedang memberikan motivasi dan kritik kepada mereka.
"Kemudian ada lagi beberapa oknum yang ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya kepada pemain Arema, terlihat John Alfarizie mencoba memberi pengertian kepadan oknum-oknum tersebut," paparnya.
Namun, semakin banyak mereka berdatangan, semakin ricuh kondisi stadion karena dari berbagai sisi stadion juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaannya ke pemain.
"Diikuti dengan lempar-lempar berbagai macam benda ke arah lapangan, dan para suppoter yang semakin tidak terkendali," ulasnya.
Akhirnya pemain digiring masuk ke dalam ruang ganti dengan kawalan pihak berwajib.
"Setelah pemain masuk, supporter makin tidak terkendali dan semakin banyak yang masuk ke lapangan," tuturnya.***