Tragedi Kanjuruhan saat ini menjadi sorotan warga karena memakan ratusan korban jiwa, bukan hanya dari suporter namun juga dari aparat, wanita dan anak-anak. Saking rusuhnya, berita mengenai tragedi kanjuruhan ini juga sudah diberitakan oleh berita luar negri.
Menurut seorang penonton yang selamat dalam tragedi kerusuhan ini dalam akun twitternya @RezqiWahyu_05, suasana mulai tak terkendali ketika peluit yang mengakhiri pertandingan mulai dibunyikan. Padahal kondisi awal pertandingan terbilang cukup aman tanpa adanya kericuhan sedikitpun, hanya ada beberapa suporter Arema yang melontarkan psywar ke arah pemain Persebaya.
Ketika jeda istirahat di babak pertama, ada sekitar 2-3 kericuhan kecil di tribun 12-13, namun bisa segera diamankan oleh pihak berwenang. Pertandingan pun dilanjutkan di babak ke-2. Pada menit ke-51, Sho Yamamoto berhasil mencetak gol dan membawa Persebaya Surabaya unggul menjadi 3-2 atas Arema FC.
Pelatih Arema dan Manajer tim mencoba meminta maaf kepada suporter dengan gesturnya di sekitar tribun timur. Sementara itu, dari tribun selatan, ada seorang suporter yang nekat masuk dan mendekati pemain Arema.
Beberapa oknum juga ikut masuk untuk meluapkan kekecewaan. Johan Alfarizi sebagai kapten Arema FC mencoba memberikan pengertian kepada para suporter, namun suasana semakin tidak terkendali karena jumlah suporter yang memasuki area semakin bertambah. Selain itu, ada pula yang melempar berbagai benda ke arah lapangan.
Akhirnya, pemain digiring masuk ke dalam ruang ganti. Ketika ini lah, suasana semakin tidak terkendali. Salah satu supporter ada yang dikeroyok oleh oknum aparat.
Suasana semakin tidak terkendali, hingga apparat menembakkan beberapa kali gas air mata ke arah lapangan dan tribun. Supporter juga ikut memberikan perlawanan.
Para suporter yang panik karena gas air mata, berlarian mencari pintu keluar, namun sayangnya pintu keluar sudah penuh sesak.
Banyak ibu-ibu, wanita, orang tua dan anak kecil yang tampak sesak dan mencoba keluar dari stadion.
Tidak hanya di dalam stadion, kondisi di luar stadion juga sangat mencekam. Terdengar teriakan dan tangisan wanita. Beberapa suporter berlumuran darah, mobil-mobil hancur. Batu batako, besi dan bambu beterbangan.
Dalam cuitannya, @RezqiWahyu_05 juga berharap semoga kejadian ini menjadi kejadian terakhir di semua cabang olahraga dan hiburan, khususnya sepak bola.(*