Kuat Ma'ruf dan Nyonya Selingkuh? Ferdy Sambo Harusnya Tembak Putri Candrawathi dan Om Kuat, Bukan Brigadir J
Kasus Brigadir J hingga saat ini masih ada misteri yang belum terpecahkan.
Salah satunya adalah motif pembunuhan Brigadir J yang dikaitkan dengan isu perselingkuhan Om Kuat alias Kuat Ma'ruf dan Putri Candrawathi.
Isu LGBT bahkan dugaan hubungan spesial Putri Candrawathi dan Brigadir J jadi spekulasi lain.
Sebagaimana diketahui, kini Kuat Ma'ruf alias Om Kuat, Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi telah ditetapkan sebagai tersangka kasus Brigadir J.
Namun, pihak Polri hingga saat ini belum merinci apa motif pembunuhan Brigadir J yang sebenarnya.
Detik-detik PC kepergok diduga hubungan intim dengan KM dibongkar.
PC adalah Istri Ferdy Sambo mantan Kadiv Propam Polri, KM adalah ART Ferdy Sambo.
Ketiganya sudah ditahan oleh Mabes Polri atas dugaan pembunuhan terhadap Brigadir J, ajudan Ferdy Sambo.
Eks Pengacara Bharada E penembak Brigadir J, Deolipa Yumara memongkar dugaan kejadian sebenarnya.
Menurutnya ada peristiwa yang mengejutkan terjadi di rumah Ferdy Sambo di Magelang, Jawa Tengah beberapa waktu lalu.
Dikutip Teras Gorontalo dari Insulteng, di mana kala itu tidak ada Ferdy Sambo, Brigadir J diduga memergoki KM dan PC diduga berhubungan intim.
Untuk membuat alibi, maka fakta itu dibalik Brigadir J yang memergoki dituduh oleh KM dan PC sebagai pelaku pelecehan seksual kepada PC.
Menurut Deolipa Yumara, Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J sama sekali tidak melecehkan istri mantan Kadiv Propam Polri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi.
“Motif bisa saja ada dibikin. Cuma jangan sampai motifnya adalah Yosua melecehkan Putri, nggak ada itu,” tegas Deolipa saat diwawancarai salah satu tv swasta.
Kata dia, Bharada E justru mencurigai bahwa Brigadir J yang memergoki KM dan PC tengah melakukan adegan dewasa.
“Yang ada Kuat dan Putri ketahuan lagi making love ya kan oleh Yosua. Yosua dikejar, makanya Putri buru-buru lapor ke Ricky (Bripka Ricky Rizal) supaya datang, Kuat buru-buru lapor ke Sambo,” beber Deolipa.
Bukan tanpa alasan, Deolipa Yumara mengatakan kecurigaannya ini muncul berdasarkan obrolannya dengan Bharada E.
“Eliezer kan ngomong, 'Saya curiga Bang si Kuat ada main sama si Putri'. Oh pantes Yosua dikorbanin,” tambah Deolipa.
Memang kata dia, Bharada E tak melihat langsung, tapi dia mencurigai dan berpikir demikian.
“Pikiran itu disampaikan ke saya. Dugaan dia ada sesuatu yang diketahui Yosua sehingga Yosua didiskreditkan,” jelasnya.
Terbaru, Komnas HAM Tunjukkan Foto Jasad Brigadir J Usai Ditembak
KOMNAS HAM menampilkan foto jasad Brigadir J tak lama setelah penembakan tejadi di rumah dinas Ferdy Sambo di Kompleks Polri Duren Tiga, Jakarta Selatan.
Foto yang ditampilkan Komnas HAM saat melakukan konferensi pers di Kantor Komnas HAM memperlihatkan Brigadir J yang terkapar dengan blur pada jasad Brigadir J.
Komisioner Komnas HAM Choirul Anam mengatakan bahwa foto tersebut merupakan kondisi jasad Brigadir J kurang dari 1 jam setelah peristiwa penembakan.
“Ini yang kami dapatkan foto yang kami bilang tadi foto tanggal 8 Juli 2022 ya, nggak sampai 1 jam setelah peristiwa penembakan,” ujarnya saat konferensi pers, Kamis 1 Sepetmber 2022.
“Foto ini terjadi ini, foto ini diambil tanggal 8 bulan Juli Tahun 2022 kurang dari 1 jam,” jelasnya.
Sosok Om Kuat alias Kuat Ma'ruf tersangka kasus Brigadir J.
Om Kuat atau Kuat Ma'ruf disebut memiliki hubungan spesial dengan Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo.
Bahkan beredar isu perselingkuhan Putri Candrawathi dengan Om Kuat alias Kuat Ma'ruf.
Tak hanya itu, mantan pengacara Bharada E Deolipa Yumara kepergok bersama Putri Candrawathi istri Ferdy Sambo.
Sosok Om Kuat atau Kuat Ma'ruf ART Ferdy Sambo menjadi sorotan setelah kecurigaan Bharada E yang diungkapkan oleh Deolipa Yumara.
Namun sangat sedikit informasi yang diketahui oleh publik mengenai sosok Kuat Ma'ruf yang bertugas sebagai sopir pribadi Putri Candrawathi.
Dikutip dari Portal Yogya, baru-baru ini juga diketahui dari hasil rekonstruksi Magelang, bahwa Om Kuat mengancam Brigadir Joshua.
Kuat Ma'ruf menjadi satu-satunya warga sipil yang terlibat dalam skenario pembunuhan Brigadir Joshua.
Kuat Ma'ruf dijanjikan sejumlah uang sebesar 500 juta jika masalah tewasnya Brigadir J dapat ditutupi.
1. Om Kuat di mata tetangga
Kuat tinggal di salah satu pemukiman di Kota Bogor, di antara gang sempit di sebuah rumah sejak puluhan tahun lalu.
Kuwat Maruf telah beristri dan memiliki dua orang anak. Salah satu anaknya sudah SMA dan yang satunya masih kecil.
Di mata warga Kuwat dikenal sebagai sosok yang baik dan punya jiwa sosial tinggi. Warga tidak menyangka Kuwat Maruf menjadi salah satu tersangka pembunuhan berencana Brigadir Joshua.
"Saya pribadi gak tau ya soal masalah ini, karena di sana juga kan nanganinya, kita nggak tahulah ya. Cuma ada dengar begitu, ya kita sendiri nggak nyangka ya, ya kaget juga, kok begitu jadinya," kata seorang warga yang enggan disebut namanya, dikutip dari TikTok @RH Tik Tok, Selasa 31 Agustus 2022.
"Sudah begitu ditambah orangnya ini di sini jiwa sosialnya juga memang tinggi. Misalnya dalam hal sehari-hari ada kegiatan sosial kerja bakti sering ikut kalau ada di rumah," lanjutnya.
Warga menyebut Kuwat sudah sejak 3 bulan lalu kembali bekerja di Jakarta setelah sempat berhenti sejak pandemi Covid-19. Menurut warga Kuwat bekerja dengan Ferdy Sambo sejak 2015.
2. Perencanaan Pembunuhan Brigadir Joshua
Ahmad Taufan Damanik mengungkapkan Kuwat Maruf bersama Irjen Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, dan Bripka Ricky Rizal terlibat dalam percakapan selama satu jam dirumah Saguling.
Pembicaraan mereka bertujuan untuk merancang skenario pembunuhan Brigadir Joshua.
Damanik menerangkan perancangan ini diketahui setelah ada percakapan soal penjelasan apa yang terjadi saat di Magelang.
Kuwat Maruf ditetapkan sebagai tersangka karena membiarkan pembunuhan terjadi.
"Memberi kesempatan penembakan terjadi," kata Kepala Badan Reserse Kriminal (Kabareskrim) Polri Komjen Agus Andrianto, Rabu 10 Agustus 2022.
3. Squad Lama
Kuwat Maruf ternyata adalah sosok misterius yang pada awal kasus ini disebut sebagai suad lama.
Nama Squad Lama disebut-sebut dalam percakapan Brigadir Joshua dan Vera Simanjuntak sehari sebelum almarhum ditembak mati Ferdy Sambo.
Sosok Squad Lama diungkapkan oleh Komnas HAM saat rapat kerja Komisi III DPR RI, Senin 22 Agustus 2022.
Komnas HAM menjelaskan bahwa Brigadir Joshua diancam akan dibunuh sehari sebelum waktu kejadian.
M Choirul Anam, Komisioner Komnas HAM bidang Penyelidikan dan Pemantauan mengatakan kalimat ancaman pembunuhan yang diterima Brigadir Joshua didapat saat almarhum menghubungi kekasihnya, Vera Simanjuntak.
Brigadir Joshua diketahui menelepon Vera pada Kamis 7 Juli 2022 malam dan menceritakan ancaman tersebut.
"Jadi Joshua dilarang naik ke atas menemui ibu P (Putri Candrawathi) karena membuat ibu P sakit, kalau naik ke atas akan dibunuh," jelas Anam.
"Jadi itu komunikasi tanggal 7 malam, siapa yang melakukan (ancaman), kami tanya diancam oleh siapa? Diancam oleh skuad," tambah Anam.
4. Dalang Pembunuhan Brigadir Joshua
Baru-baru ini muncul dugaan yang dihembuskan Bharada E melalui mantan pengacaranya, Deolipa Yumara bahwa Kuat Maruf memiliki hubungan spesial dengan Putri Candrawathi.
Adapun Deolipa membantah bahwa tak ada motif Brigadir Joshua melecehkan Putri Candrawathi, justru yang terjadi, ada aib antara istri Ferdy Sambo itu dan ART keluarga Sambo, Kuat Maruf.
"Enggak ada itu Yosua (Brigadir Joshua) melecehkan Putri, yang ada justru Kuat Maruf dan Putri ketahuan Making Love (ML) oleh Yosua," kata Deolipa dalam suatu diskusi.
"Kuat Maruf dan Putri Candrawathi ketahuan Making Love (ML), lalu Putri yang panik lapor ke Ricky Rizal (Brigadir RR) supaya datang, sedangkan Kuat Maruf melapor ke Ferdy Sambo dan menceritakan seolah ada kejadian begini begini, padahal Yosua (Brigadir Joshua) ini korban," katanya.
"Kuat Maruf di dalem dong, di lantai atas, kata siapa dia di luar rumah," kata Deolipa.
Bharada E menuturkan pada Deolipa bahwa ia mencurigai gelagat Kuat Maruf.
Adapun Deolipa mengaku bahwa Bharada E sempat mengatakan kepadanya, dia (Bharada E) curiga Kuat Maruf dan Putri Candrawathi ada hubungan spesial.
"Eliezer (Bharada E) kan ngomong, saya curiga bang, itu si Kuat Maruf sama Putri Candrawathi, si Yosua dikorbanin," kata Deolipa, menirukan kata-kata yang diucapkan Bharada E.
Adanya dugaan tindakan tak senonoh antara Kuat Maruf dan Putri Candrawathi itu, kata Deolipa, justru tidak diketahui Ferdy Sambo.
"Si Kuat dan Putri sama-sama pinter simpan rahasia," katanya.
Akhirnya Terungkap Ternyata Bripka RR Punya Bukti yang Dilakukan Putri Candrawathi dan Om Kuat di Magelang
Bripka RR atau Ricky Rizal disebut memiliki bukti soal peristiwa di Magelang.
Bukti soal yang dilakukan Putri Candrawathi dan Om Kuat atau Kuat Ma'ruf di Magelang.
Bripka RR sudah mulai membongkar peristiwa dibalik kematian Brigadir J.
Bahkan, kini disebutkan bahwa Bripka RR siap mengkhianati kubu Ferdy Sambo.
Jika Bripka RR akan menyetujui justice collaborator, maka publik bisa memastikan sang jenderal akan kelabakan.
Mempertibangkan, apabila Bripka RR meneyetujui menjadi justice collaborator sama halnya dengan Bharada E, dengan demikian akan jadi dua orang tersangka yang menjadi saksi pembunuhan Brigadir J.
Bripka RR atau Bripka Ricky Rizal disebut sedang mempertimbangkan langkah pengajuan diri sebagai justice collaborator (JC) atau saksi pelaku dalam kasus Brigadir J.
Informasi itu datang langsung dari Kuasa hukum Bripka RR, Erman Umar.
Erman mengungkapkan bahwa kliennya masih menimbang-nimbang baik buruknya langkah tersebut.
"Belum mengajukan. Lihat perkembangannya nanti," tutur dia kepada wartawan, Minggu, 11 September 2022, dikutip dari PMJNews.
Sebagaimana diketahui, sebelumnya Bripka RR muncul melalui pengacaranya Erman Umar dengan membongkar peristiwa di Magelang hingga pembunuhan Brigadir J.
Dalam keterangan terbarunya Bripka RR saja mengungkapkan fakta baru terkait Apa yang sebenarnya terjadi di Magelang antara Putri Candrawathi Brigadir J, Kuat Maruf melalui Kuasa hukumnya Herman Umar.
Dikutip dari Youtube INDO TV, Bripka RR mengatakan sempat memindahkan senjata milik Brigadir J kekamar anak Ferdy Sambo yang berada di Magelang Herman mengatakan alasan Bripka RR Memindahkan senjata Brigadir J karena takut.
Disebut sempat bersitegang dengan Brigadir J lantai dua rumah Ferdy Sambo di Magelang bahkan Kuat Maruf sempat menodongkan Pisau ke Brigadir J kejadian tersebut membuat Bripka RR khawatir sehingga berinisiatif Untuk memindahkan senjata Brigadir J.
Pemindahan senjata itu kata Herman dilakukan setelah ia diperintahkan oleh Putri Candrawathi untuk mencari Brigadir J turun setelah diperintahkan Putri Candrawathi mencari Brigadir J.
Mereka pun bertemu dan Bripka R menanyakan apa yang terjadi antara Brigadir J Kuat Maruf ketemu dengan musuh Ada apa ini Yosua kata Bripka RR.
Kemudian Bripka RR pun menuju Brigadir J untuk menemui Putri Candrawathi dikamarnya Sesampainya di kamar Putri Brigadir J di lantai disebelah ranjang Putri Candrawathi.
Sedangkan Bripka RR menunggu di luar yang tidak jauh dari kamar istri Ferdy Sambo itu setelah itu keluar Yosua dibawa lagi oleh Bripka RR ke bawah bersinggungan dengan Kuat Maruf.
Ternyata Sesampainya di bawah ditanya lagi sama Bripka RR ada apa Yosua Brigadir jawab Yosua gak apa-apa Bang, dari sini kita bisa menarik kesimpulan bahwasannya tiba Mungkin orang yang sudah dilecehkan mau ngambil orang yang sudah melecehkannya.
Kemudian berbicara empat mata dengan cara baik-baik tentu itu tak masuk akal.