Jasad Tanpa Kepala Bikin Geger Semarang, Diduga Seorang ASN yang Hilang 14 Hari
Jasad tanpa kepala bikin geger Semarang Jawa Tengah Seorang setelah kabar Aparatur Sipil Negara (ASN) hilang 14 hari. Yakni Iwan Budi pegawai Bapenda Kota Semarang.
Penemuan jasad tanpa kepala di Semarang Jawa Tengah itu, Kamis (8/9/2022) pukul 17.00 WIB. Sedangkan Iwan Budi, seorang ASN menghilang dari 24 Agustus 2022.
Jasad tanpa kepala yang ditemukan di di Jalan Marina Raya, Semarang, Jawa Tengah tersebut diduga seorang ASN yang hilang tersebut, Iwan Budi.
Meskipun jasad tidak dapat dikenali karena dalam kondisi terbakar, namun ada tanda-tanda mengarah sebagai Iwan Budi.
Sebab, tidak jauh dari jasad ditemukan juga sepeda motor matic berpelat merah H 9799 RA, yang diduga dikendarai Iwan Budi.
Polisi juga menemukan tanda pengenal korban, nametag atas nama Iwan Budi P.
Pegawai Bapenda
Iwan Budi pegawai Bapenda Kota Semarang Jawa Tengah.
Istri Iwan Budi, Ony mengatakan, suaminya sempat salah mengenakan seragam saat hendak berangkat kerja.
"Seragamnya salah, sempat minta disetrikakan seragam, kemudian berangkat kerja seperti biasa. Ditunggu sampai malam, belum pulang," tuturnya.
Dia menjelaskan, awalnya keluarga tidak terpikir bahwa Iwan tidak pulang karena menghilang.
Karena telah biasa dijalani Iwan, setiap akhir bulan.
"Kalau akhir bulan biasanya ada lemburan. Jadi kami berpikir ada lemburan saja," kata dia.
Dia mulai curiga ketika menelepon istri teman suaminya, pada malam harinya.
Ternyata teman suaminya telah berada di rumah.
"Saya baru sadar beliau (Iwan Budi—Red) tidak di kantor, ketika mendapat informasi dari kantornya," ujarnya.
Bahkan Ony menyatakan, mendapat rekaman CCTV keberadaan suaminya saat berangkat kerja.
Iwan terakhir terdeteksi di depan kantor Kecamatan Gajahmungkur.
Jasad Tanpa Kepala Ditemukan Warga
Warga menemukan jasad dalam kondisi hangus terbakar di kawasan Pantai Marina, Kota Semarang, Kamis (8/9/2022).
Jasad tersebut diduga merupakan jasad Iwan Budi. Tidak jauh dari jasad terdapat sepeda motor matic berpelat merah H 9799 RA, yang diduga dikendarai korban.
Polisi juga menemukan tanda pengenal korban, nametag atas nama Iwan Budi P.
Jasad itu ditemukan oleh operator buldoser, Slamet.
Kepada Tribun Jateng, Slamet menuturkan, pada saat bekerja membersihkan rumput di lokasi itu, dia melihat motor yang sudah terbakar.
"Saya sedang bekerja bersihin ilalang, ada motor di situ, saya tinggal, lalu laporan pada mandor," kata Slamet di kawasan Pantai Marina, Jumat.
Slamet mengatakan, dia melihat peristiwa tersebut, pada Kamis siang.
Setelah melapor, Slamet kembali melanjutkan aktivitasnya membersihkan ilalang sampai selesai.
"Jam sebelasan siang, kemarin siang, terus saya laporan dengan mandor, (lalu) ditindaklanjuti oleh mandor," ucapnya.
Informasi yang diterima Tribun Jateng, pada saat ditemukan, korban dan sepeda motornya dalam kondisi hangus.
Kendaraan korban berjenis matik dan berpelat merah.
Adapun kondisi korban tidak lengkap, bagian kepalanya tidak ditemukan.
Tes DNA
Polisi telah melakukan tes Deoxyribo Nucleic Acid (DNA) kepada keluarga Iwan Budi pegawai Bappenda Kota Semarang yang diduga ditemukan tewas terbakar di kawasan Marina Kota Semarang.
Dalam melakukan tes DNA, polisi mendatangi rumah Iwan Budi di Jalan Tembalang Selatan 1, Kelurahan Pedalangan, Kecamatan Banyumanik, Kota Semarang.
Istri Iwan Budi, Ony mengatakan, pengambilan tes DNA dilakukan oleh polisi kesehatan pada siang hari.
"Tes DNA sudah di lakukan kemarin jam 12:00 atau 01:00 siang keatas," ucapnya.
Utuk mengetahui hasil dari tes DNA tersebut dirinya masih menunggu sampai sekarang ini.
"Tinggal menunggu hasilnya saja," ungkapnya.
Pernah Jadi Saksi Kasus Korupsi
Sekda Kota Semarang, Iswar Aminuddin mengatakan korban pernah menjadi saksi dugaan korupsi pada pada tahun 2010.
Namun, Iswar mengaku, belum mendalami secara detail tentang dugaan korupsi tersebut.
Berdasarkan informasi dari Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kota Semarang, kata Iswar, pernah dianggarkan penyertifikatan hasil penyerahan prasarana, sarana, dan utilitas umum (PSU) dari BSB.
Anggaran tersebut sebesar Rp 3 miliar.
Namun, anggaran itu tidak digunakan seluruhnya, hanya untuk honor tim.
"Angka Rp 3 miliar tidak digunakan semua. Di mana letak korupsinya, masih pendalaman dengan teman-teman kepolisian," kata Iswar.
Dia juga belum dapat memastikan, apakah hilangnya Iwan Budi berkaitan dengan kasus tersebut.
Dia mengaku, belum dapat informasi secara lengkap dari polisi.
Pada kasus yang tengah didalami polisi, kata Iswar, Iwan Budi baru diundang sebagai saksi.
Artinya, polisi masih melakukan pendalaman dan menghimpun data-data.
"Belum masuk penyidikan, baru menghimpun data-data. Kami serahkan ke kepolisian pendalaman seperti apa, apakah ada hubungan menghilangnya Iwan dengan kasus, sementara ditangani kepolisian," paparnya. (*)