Irjen Dedi Prasetyo Tegaskan Posisi Kapolda Jatim dan Sumut di Pusaran Kasus Ferdy Sambo
Kasus pembunuhan Birgadir J oleh Ferdy Sambo menyeret banyak pihak, bahkan dua Kapolda kota besar Tanah Air juga diduga ikut terseret.
Isu keterlibatan dua Kapolda ini terkait dengan usaha melobi Pati Polri dalam memuluskan skeneario pembunuhan Brigadir J oleh Ferdy Sambo di rumah dinasnya.
Dengan beredarnya isu tersebut, Kadiv Humas Polri, Irjen Dedi Prasetyo tegaskan posisi Kapolda Jatim dan Sumut dalam pusaran kasus Ferdy Sambo dan perihal keterlibatan mereka.
Irjen Dedi menegaskan bahwa Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Nico Afinta dan Kapolda Sumatera Utara tidak terlibat skenario ataupun intervensi dalam kasus penembakan Brigadir J oleh Ferdy Sambo.
Pernyataan tersebut menepiskan isu dan dugaan jika Kapolda Jatim dan Sumut mencoba melakukan lobi terhadap Pati Polri saat awal kasus ini terjadi.
Irjen Dedi menjelaskan bapak Kapolda Jatim dan Sumut telah memastikan tidak pernah menghadap siapapun Pati Polri untuk mencoba mengintervensi kasus tersebut.
“Kedua Kapolda tersebut juga menyatakan tidak terlibat dalam skenario apapun dalam perkara tersebut," tambah Irjen Dedi.
Masih dengan Irjen Dedi, tim khusus (timsus) maupun inspektorat khusus (irsus) saat ini terus bekerja secara transparan dan profesional dalam pengusutan kasus penembakan Brigadir J.
Irsus maupun timsus akan bekerja sesuai dengan temuan dan fakta-fakta yang memang diketemukan dan bukan berdasarkan sekadar asumsi-asumsi liar yang kebenarannya belum tentu bisa dipertanggung jawabkan.
"Baik timsus maupun irsus terus bekerja maksimal untuk mengusut tuntas kasus ini. Hal ini sebagaimana arahan dari Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo," jelas Irjen Dedi.
Irjen Dedi juga menyampaikan, sampai sekarang pihak irsus belum melakukan pemeriksaan serta pendalaman terhadap adanya informasi keterlibatan dari Kapolda dalam kasus pembunuhan Brigadir J.
"Sampai saat ini irsus belum memanggil yang bersangkutan atau belum melakukam pendalaman. Jadi belum ada," tandasnya.