Detik-detik Ferdy Sambo Diteriaki Kedatangan Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi langsung mendapat perhatian dari awak media yang ada di Kejaksaan Agung.
Pasalnya, keduanya terlihat masih diistimewakan padahal sudah menjadi tersangka pembunuhan Brigadir J.
Terkait hal itu, keduanya langsung diteriaki.
Hal ini terjadi saat mobil yang membawa Ferdy Sambo dan Putri Candrawathi tiba di gedung Kejagung.
Kondisi cuaca saat itu juga tengah gerimis.
Salah seorang petugas lantas meminta payung untuk dipakai Ferdy Sambo dan Putri.
Melihat hal itu, awak media kemudian meminta agar keduanya segera diturunkan.
Tiba-tiba saja ada yang berteriak dan mengatakan bahwa Ferdy Sambo bukanlah seorang jenderal lagi melainkan seorang tersangka.
Sehingga tak perlu mendapat perlakuan istimewa.
Petugas Kejagung yang mendengar hal itu lantas meminta semuanya untuk tenang.
Diketahui, kedatangan Ferdy Sambo dan Putri ke Kejaksaan Agung untuk pelimpahan berkas.
Selain Putri dan Ferdy Sambo, lima tersangka lainnya dalam pembunuhan Brigadir J juga akan dihadirkan.
Ada 11 tersangka yang diserahkan penyidik Bareskrim Polri kepada jaksa penuntut umum (JPU).
Setelah pelimpahan para tersangka, selanjutnya kewenangan penahanan kini berada di tangan JPU.
Pada kesempatan itu, Sambo menyebut bahwa pembunuhan yang dilakukan dirinya kepada Brigadir J sebagai bentuk kecintaannya kepada sang istri.
Kendati demikian, ia mengaku menyesal telah melakukan perbuatan tersebut.
"Kabar yang saya terima sangat menghancurkan hati saya. saya sangat menyesal. saya siap menjalani semua proses hukum. istri saya tidak bersalah, dia tidak melakukan apa-apa justru dia korban," jelasnya.
Ia pun meminta maaf kepada semua pihak termasuk keluarga Brigadir J.