Kasus tewasnya Brigadir J kini menetapkan tersangka baru.
Istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi sudah ditetapkan menjadi tersangka setelah membantu suaminya memaikan skenario palsu pembunuhan Brigadir J.
Motif pembunuhan Brigadir J memang masih menuai misteri, namun muncul dugaan bisnis gelap yang selama ini dipegang Ferdy Sambo.
Salah satunya itus judi online 303 dan isu mengenai Ferdy Sambo yang terlibat dalam bisnis narkoba.
Selain itu Ferdy Sambo dianggap lihai dalam membuat skenario kebohongan.
Hal itu seolah mudah dilakukan meskipun dengan menghalalkan segala cara. Istripun rela dilibatkan dalam skenario yang dia buat.
Sebagaimana yang disebutkan seorang pengacara bernama Saor Siagian.
Saor Siagian coba menceritakan kembali peristiwa saat pemeriksaan yang dilakukan Timsus kepada Ferdy Sambo saat meminta maaf terhadap Institusi dan pernyataan bela sungkawa kepada almarhum Brigadir J.
"Saya masih ingat betul, waktu dia diperiksa oleh timsus kemudian dia mengatakan dengan gagahnya begini, saya minta maaf terhadap Institusi Kepolisian, turut berduka cita pada saudara almarhum Brigadir J, terlepas apa yang dilakukan apa namanya martabat terhadap keluarga saya," terang Saor Siagian.
Kata Saor melanjutkan ternyata dia rela melibatkan istrinya Putri Candrawathi dengan membuat laporan palsu.
"Ternyata apa yang terjadi, dia jual istrinya kemudian membuat laporan palsu dengan pelecehan seksual, tapi fakta detik ini fakta hukum bahwa itu sudah digagalkan, artinya dia mampu jual keluarganya hanya satu desain kebohongan yang sangat serius, sekarang ternyata telah dijerat pasal 340," tegasnya dengan nada serius.
Menurut Saor Hal ini sangat menjijikkan disaat ada nyawa yang menjadi korban dan terdapat anggota Polisi yang terkait.
"Ini menurut saya sesuatu yang menjijikkan, bagaimana anda masih bicara harga diri ada seorang jiwa raganya mati namanya Yoshua kemudian ada 36 orang lain polisi yang jiwanya mati," jelasnya.
Saor Siagian juga menambahkan dengan memberikan ilustrasi tentang matinya jiwa Kepolisian.
"Saya kasih ilustrasi, katakanlah dilampu merah setiap orang tahu, yang punya mata lampu merah itu berhenti tapi saya pastikan tidak semua orang kemudian mau berhenti karena apa? Karena yang menggerakkan jiwanya, sekarang yang 36 orang ini mati jiwa Kepolisiannya, ada yang mati temannya, ada CCTV yang dirusak, TKP yang dirusak bukan malah disidik tapi ditutupi karena kerjaan siapa? Karena Ferdy Sambo," tegas Saor Siagian.
Dia juga melanjutkan belum lagi laporan palsu dan juga berita bohong.
Dia juga mengatakan tentang kehadiran anak Ferdy Sambo yang datang ke Mako Brimob.
Anaknya di ajak ke Brimob hanya kembali mengatakan kami dilecehkan, inilah menurut saya menjijikan," terangnya.
Dia juga menjelaskan setelah proyeknya itu gagal dugaan Ferdy Sambo bermain uang dalam kasus ini.
"LPSK kemudian mengatakan ketika mereka memeriksa Ferdy Sambo ke Kadiv Propam dia disodorkan dua amplop warna coklat, yang tebal uangnya 1 cm. Kita tidak tau apakah orang-orang yang dikondisikan tersebut yaitu penasehat Polri Fahmi yang membuat rilis membantu itu apakah seperti LPSK menolak atau dia menerima?" tegasnya sambil mempertanyakan.