Rekayasa Fadil Imran dan Ferdy Sambo Diduga Sudah Dirancang Sejak Awal, Budhi Herdi Ikut Kena 'Hipnotisnya'
Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran telah diduga kuat bekerjasama dengan Ferdy Sambo dalam merancang rekayasa palsu dari kasus pembunuhan Brigadir J.
Fadil Imran diduga ikut menutup-nutupi kejadian sebenarnya dari kasus pembunuhan berencana Brigadir J di rumah dinas eks Kadiv Propam, Ferdy Sambo.
Mantan Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi juga disebut ikut terkena 'hipnotis' dari kongkalikong yang dibuat Fadil Imran dan Ferdy Sambo.
Keterlibatan Irjen Fadil Imran dalam kasus pembunuhan Brigadir J yang didalangi Ferdy Sambo diungkap oleh salah seorang wartawan majalah Tempo, Linda Trianita.
Kami mendapat info adanya peran dari para perwira tinggi lainnya membantu dalam skenario Pak Sambo ini sudah sejak lama, cuma memang kami perlu waktu untuk memverifikasi-nya dan menerbitkan secara berkala mengenai babak-babak dalam drama ini yang bakal panjang," kata Linda, dikutip Disway.id dari kanal YouTube Tempodotco pada Rabu, 7 September 2022.
Linda menyebut bahwa ada dugaan Fadil Imran sudah pernah diceritakan langsung oleh Ferdy Sambo terkait kejadian yang sebenarnya dari kasus Brigadir J.
"Di sini Pak Fadil, kami mendapat info berperan memang sejak awal (pembunuhan Brigadir J), jadi sejak kejadian, jadi kami mendapat kabar Pak Sambo yang mengontak Pak Fadil memang dan disitu Pak Fadil kabarnya pengakuan Pak Sambo kepada Pak Fadil itu mengenai kejadian yang sesungguhnya," tutur Linda.
"Itu kejadian sore, malamnya setelah itu Pak Sambo mengontak Pak Fadil bahkan sebelum Pak Kapolri itu Pak Sambo mengabari Pak Fadil terlebih dahulu kabarnya, berhubungan mereka, iya mengontak, berkomunikasi," tutunya menambahkan.
Kemudian disebutkan Fadil Imran aktif dalam kasus Brigadir J saat Mabes Polri merilis pernyataan pada Senin, 11 Juli 2022 pukul 14.00 WIB.
Selain itu, Ferdy Sambo kabarnya sangat marah dengan Humas Polri karena tidak menyebutkan rilis sebagaimana yang sudah ia briefing bahwa ada pelecehan seksual dan lain-lain.
Bahkan lebih parahnya lagi Kapolres Metro Jakarta Selatan pada saat itu, Kombes Budhi Herdi pun juga terkena 'hipnotis' atas perintah yang disampaikan oleh Fadil Imran.
Ketika itu, sorenya, setelah itu Kapolres Jakarta Selatan Kombes Budhi Herdi keitka ditanya wartawan, apakah benar ini ada pelecehan? Dan mungkin kelompok Pak Sambo sudah menghembuskan adanya pelecehan itu kepada wartawan sehingga mengonfirmasi kepada Kombes Budhi Herdi yang kemudian Budhi Herdi menjawab 'iya, ada pelechan'," terangnya.
"Dari situlah kemudian ramai menjadi perbincangan di publik bahwa 'kok bisa seorang brigadir polisi melecehkan istri atasannya?', terus 'kok bisa dia tembak menembak?'. Banyak spekulasi liar yang muncul saat itu dan kabarnya yang kami peroleh bahwa Kombes Budhi Herdi memberikan pernyataan kepada wartawan itu atas seizin atau perintah dari Pak Fadil bahwa mengenai adanya pelecehan terhadap Putri itu, yang sebelumnya oleh humas hal itu sengaja tidak disampaikan karena alasannya oleh humas waktu itu mengenai pelecehan itu nanti saja dipersidangan karena ini masih awal sekali mereka perlu penyelidikan dan penyidikan yang lebih mendalam untuk menentukan benar nggak ada pelecehan itu. Jadi humas di rilis awal belum menyampaikan adanya pelecehan," sambung Linda.
Setelahnya, Kombes Budhi Herdi menjawab pertanyaan soal dugaan pelecehan seksual kepada wartawan, akhirnya divisi Humas Mabes Polri merilis lagi adanya pelecehan itu.
"Mulai dari situ perannya Pak Fadil mulai terlihat," ucap Linda menambahkan.
Sebagaimana diketahui, nama Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Fadil Imran diduga terlibat dalam kasus Ferdy Sambo. Sejumlah peran 'senyap' kabarnya dilakukan untuk memuluskan skenario sang karib.
Kabar 3 Kapolda yang diduga terlibat dalam kasus Ferdy Sambo terkonfirmasi oleh Polri.
Menurut keterangan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo, 3 sosok 3 Kapolda ini sudah dikantongi oleh Tim Khusus (Timsus).
"Ya, dari Timus sudah mendapat informasi tersebut," jelas Irjen Dedi Prasetyo, saat berada di Gedung DPR RI, Jakarta, Senin 5 September 2022
Memang belum ada pemeriksaan, namun hal tersebut bukan rahasia umum lagi, 3 sosok Kapolda yang diduga di antaranya Kapolda Metro Jaya Irjen Fadil Imran - akan diagendakan.
"Tentunya juga dari Timsus nanti akan mendalami apabila memang ada keterkaitan terkait masalah kasus FS (Ferdy Sambo)," tutur Dedi.
Belakangan, Dedi juga menegaskan, pemeriksaan 3 Kapolda itu masih menunggu keputusan Timsus.
Lantas apa yang diperankan oleh terduga Irjen Fadil Imran dalam keterlibatannya di kasus Ferdy Sambo?
Pasca mengeksekusi Brigadir J di rumah dinasnya di Duren Tiga, Ferdy Sambo ditengarai menghubungi Fadil Imran.
Bahkan pada 13 Juli 2022 lalu Fadil Imran yang 'bertamu' ke kantor Sambo di Propam Polri.
Pertemuan itu diawali dengan pelukan yang menurut Kamaruddin Simanjuntak - pelukan kedua Jenderal Bintang Dua - tersebut mirip karakter Teletubbies.
Bahkan berita Fadil Imran peluk Ferdy Sambo viral di media massa hingga jagat maya.
Tak lama kemudian Fadil memberi keterangan resminya, kalau kedatangannya untuk memberikan dukungan.
"Saya memberikan support pada adik saya Sambo, agar tegar menghadapi cobaan ini. Ini tidak mudah dan dapat menimpa siapa saja," ujar Fadil.
Momen tersebut saat skenario polisi tembak polisi dengan motif pelecehan Putri Candrawathi ramai diperbincangkan.