Lambannya Kasus Sambo dan Ramalan Kamaruddin yang Menjadi Kenyataan
Pembunuhan terhadap Brigadir J atau Yosua terjadi pada 8 Juli lalu namun hingga saat ini kasus tersebut belum selesai diusut.
Tak sedikit yang menilai kepolisian lamban dalam mengusut kasus pembunuhan polisi yang terjadi di rumah jenderal polisi yaitu Ferdy Sambo.
Hingga saat ini, polisi telah menetapkan lima tersangka pembunuhan berencana Yosua yaitu Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, Kuat Maruf, Richard Eliezer, dan Ricky Rizal.
Menengok kembali ke belakang, awalnya kasus pembunuhan ini dianggap masih gelap gulita karena narasi yang berkembang dianggap tidak masuk akal, yaitu polisi tembak polisi dan pelecehan seksual.
Kuasa hukum keluarga Yosua mengatakan bahwa dirinya telah memprediksi penyebab kematian Yosua yang ia tulis di media sosialnya ketika membaca berita kematian Yosua.
“Saya tulis status pagi-pagi dan statusnya belum saya hapus ‘polisi menembak polisi di rumah pejabat polisi, mudah-mudahan bukan karena wanitanya polisi’ itu yang saya tulis,” ujar Kamaruddin di kanal YouTube Refly Harun yang ditayangkan pada Selasa (2/8).
Setelah mengunggah status tersebut, seorang pengguna Facebook yang bertempat tinggal di Sungai Bahar mengatakan bahwa polisi yang meninggal masih satu rumpun dengan Kamaruddin.
“Lalu langsung ada yang komen di Facebook ‘itu berehmu itu tulang yang meninggal’ bereh itu ponakan, kata saksi kita dari Sungai Bahar sana berteman sama saya di Facebook,” ujar Kamaruddin.