Ibu Brigadir J Marah Didatangi Komnas HAM, Bukan Membantu Malah Nambah Beban Kesedihan
Terungkap Komnas HAM datangi pihak keluarga Brigadir Nofriansyah Yosua Hutabarat alias Brigadir J.
Di datangi Komnas HAM, ibunda Brigadir J, Rosti Simanjuntak dibuat kesal.
Rosti Simanjuntak, ibunda Brigadir J meluapkan kemarahannya saat pihak Komnas HAM datang ke rumahnya.
Ibunda Brigadir J ini merasa kedatangan Komnas HAM hanya menambahi beban kesedihannya atas kematian putra tercinta.
Melihat kesedihan dan kemarahan ibunda Brigadir J, warganet pun ramai-ramai memberikan penghiburan dan doa.
Menilik dari akun Facebook bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak, tampak keluarga ajudan Ferdy Sambo ini didatangi pihak Komnas HAM.
Terlihat adik, ayah dan beberapa bibi Brigadir J menyambut kedatangan mereka.
Ibunda Brigadir J justru tak nampak dalam video tersebut.
Namun rupanya meski tak terlihat ada dalam video, Rosti Simanjuntak ternyata merasa geram dengan kedatangan Komnas HAM.
Ia merasa Komnas HAM hanya datang bertanya-tanya hal yang sudah-sudah.
Menilik dari video tersebut, tampak anggota Komnas HAM ini duduk lesehan di lantai rumah orangtua Brigadir J.
Diduga komisioner Komnas HAM Choirul Anam mempertanyakan beberapa hal pada keluarga Brigadir J.
Ia mempertanyakan beberapa luka dalam foto jenazah Brigadir J.
Tak hanya itu adik laki-laki dan ayah Brigadir J juga sempat memperlihatkan beberapa dokumen kepada anggota Komnas HAM.
Beberapa bibi Brigadir J juga turut menjelaskan soal luka di jenazah Brigadir J.
Namun terlihat dari video tersebut lama kelamaan ayah dan adik laki-laki Brigadir J mulai tak nyaman.
Mereka seolah bosan menjawab pertanyaan dari Komnas HAM yang selama ini sudah mereka sampaikan.
Sementara itu bibi Brigadir J, Rohani Simanjuntak dalam unggahannya berpesan agar Komnas HAM jangan berpihak sebelah.
"Komnas HAM jangan berpihak sebelah, INDEPENDEN pengakuan,kasihanilah jeritan orang tua yg kehilangan anak yaitu Rosti Simanjuntak." tulis Rohani Simanjuntak, dikutip TribunnewsMaker, Kamis (7/9/2022).
Siapa sangka, unggahan Rohani tersebut turut dikomentari sang kakak yakni ibunda Brigadir J.
Rosti Simanjuntak rupanya merasa geram dengan kedatangan Komnas HAM.
Ibunda Brigadir J ini merasa Komnas HAM hanya menambahi beban kesedihan mereka dengan mempertanyakan hal yang sudah-sudah.
Dengan tegas ibunda Brigadir J ini mempertanyakan apakah Komnas HAM dan Komnas Perempuan masih memiliki hati.
"Hanya muter " nanya itu dan ini, kami berduka malah nambah beban kesedihan.
Komnas HAM dan komnas perempuan punya hati dan keluarga bukan?????" marah ibunda Brigadir J.
Tak hanya itu, ibunda Brigadir J kembali merasa pilu mengingat jahatnya Ferdy Sambo menghabisi nyawa putranya.
"Sangat" keji menyedihkan pembunuhan Fs dan Pc bersama komplotannya itu buatmu anakku alm Yosua mereka menganggap gak berharga kau anakku." tambah ibunda Brigadir J.
Meski begitu, Rosti percaya bahwa kebenaran pasti akan terungkap.
"Mama yakin Tuhan melihat , mengetahui segala perbuatan yg menjolimi kita anakku." tulis Rosti.
Komentar ibunda Brigadir J rupanya membuat warganet ikut merasa pilu.
Mereka pun langsung menguatkan ibunda Brigadir J.
Nia Kurniasih,"Jangan hiraukan perkataan orang" yg hatinya busuk Bunda Rosti , tetap tegar , sabar & ikhlas ya utk menghadapi semua ini , saya percaya anak Bunda orang baik ..Semoga Bunda Rosti beserta keluarga disana diberikan kesabaran , keikhlasan & selalu ada dalam LindunganNya .. Aamiin YRA .
Sediana Silalahi,"Tetap semangat iya inang... Tuhan akan membuka jalan keadilan buat Josua.
Sri Wahyuni Ningsih,"Percuma datang kerumah Jambi klo hanya buat perbandingan saja dan data yg dikorek hanya untuk simbolis saja
Flora Hutabarat,"Yg sabar ya edaku tetap semangat dan berjuang bersama keluarga terutama Eda ku orang tua josua para rakyat mendukung
Neneng Elevia,"Tetap semangat Bu,, semoga kebenaran akan segera menemukan jalannya. Semua rakyat percaya alm hanya difitnah
NGAKU Dilecehkan di Magelang, Putri Kini bak Gigit Jari, Kabareskrim: 'Tidak Ada Olah TKP dan Bukti'
Sementara itu, Kabareskrim akhirnya menanggapi laporan pelecehan Putri Candrawathi.
Bareskrim Polri mengungkapkan butuh alat bukti yang kuat untuk memproses kasus dugaan pelecehan seksual yang dialami istri Ferdy Sambo, Putri Candrawathi, di Magelang, Jawa Tengah.
Kabareskrim Polri Komjen Agus Andrianto mengatakan, pihaknya tetap akan memproses selama didukung dengan alat bukti.
Komjen Agus pun menyayangkan dugaan pelecehan yang dialami Putri Candrawathi itu tidak dilaporkan yang bersangkutan atau pun Ferdy Sambo ke polres setempat.
Akibatnya, tidak ada olah tempat kejadian perkara (TKP) terkait dugaan terjadinya pelecehan seksual itu termasuk juga tidak ada pengambilan bukti-bukti terkait peristiwa tersebut.
"Sayangnya mereka tidak melaporkan kejadian tersebut kepada kepolisian (Polres), sehingga tak ada olah TKP dan pengambilan bukti-bukti terkait kejadian tersebut,” ujar Komjen Agus Andrianto kepada wartawan di Jakarta, Senin (5/9/2022) dilansir TribunnewsBogor.com dari KompasTV
Komjen Agus menegaskan bahwa Undang-Undang Tindak Pidana Kekerasa Seksual (UU TPKS) sedikit menyulitkan penyidikan.
Namun, apapun yang dinarasikan, penyidik harus didukung dengan alat bukti yang ada.
“Apapun yang dinarasikan bagi kami penyidik ya harus didukung alat bukti yang ada,” ucap Agus.