Mantan sekretaris BUMN Said Didu menyoroti unggahan foto pegiat media sosial Imam Shamsi Ali terkait Ketua DPP PDIP sekaligus Ketua DPR Puan Maharani.
Dalam foto yang diunggah Imam, Puan Maharani terlihat menggunakan jilbab putih bersama kumpulan santriwati, mereka pun berpose dengan senyuman di wajah.
Imam menyinggung bahwa Puan bisa dinilai melakukan politik identitas demi Pilpres 2024, lantaran mencari dukungan dengan datang ke pesantren pada musim politik.
"Puan bisa dituduh main politik identitas. Sebagai Muslimah, mencari dukungan ke pesantren dengan jilbab di Musim poliitk, bukankah itu politik identitas?" ujarnya dalam akun Twitter @ShamsiAli2.
Terkait hal ini, Said Didu menjelaskan bahwa politik identitas hanya dilarang bagi sosok yang tidak menjadi bagian dari penguasa sekarang.
"Politik identitas hanya dilarang utk yg bukan penguasa. Jika dilakukan oleh bukan kelompok penguasa maka dituduh radikal," jelasnya yang dikutip dari Twitter @msaid_didu, Selasa (27/9).
Politik identitas hanya dilarang utk yg bukan penguasa.
— Muhammad Said Didu (@msaid_didu) September 26, 2022
Jika dilakukan oleh bukan kelompok penguasa maka dituduh radikal. https://t.co/oooosWcUd8
Salah satu netizen Twitter menyindir Ketua DPP PDIP, dan mengatakan bahwa ia bagaikan seorang penjilat, demi dukungan Pilpres 2024 menampilkan muka penuh kepalsuan.
"Puan bak penjilat,saat lagi butuh,disayang2, sok2 baik,muka manis penuh sandiwara/kepalsuan demi mengais dukungan n memanfaatkan rakyat tak mampu."
"Saat ada maunya, Puan berubah jadi bunglon, siapa saja didekati demi mencapai kekuasaan setelah itu habis manis sepah dibuang," cuit akun Twitter @mawar***.
Sumber : www.wartaekonomi.co.id