Keterlibatannya dalam kasus tersebut diduga berkaitan dengan rumah pribadi milik Ferdy Sambo di Magelang.
Sudah puluhan personel polisi yang diperiksa karena diduga terlibat dalam kasus pembunuhan berencana tersebut, tak terkecuali Mantan Kapolri Idham Aziz yang namanya muncul dalam daftar orang yang diselidiki.
Dalam proses penyidikan, nama Idham Azis ikut terseret, berkaitan dengan status kepemilikan rumah pribadi Ferdy Sambo di Residence Cempaka, Sarangan, Magelang, Jawa Tengah.
Diketahui, rumah tersebut merupakan salah satu tempat yang didatangi Ferdy Sambo dan Brigadir Joshua sebelum insiden pembunuhan terjadi.
Berikut informasi lengkap mengenai profil Idham Azis yang dirangkum dari berbagai sumber di bawah ini.
Profil Idham Azis
Ketika itu, dirinya menggantikan Kapolri Tito Karnavian.
Dirinya lahir pada tanggal 30 Januari 1963 silam di Kendari, Sulawesi Tenggara.Adapun usianya kini tengah menginjak 59 tahun.
Idham Azis lahir dari pasangan Abdul Azis Halik dan Tuti Pertiwi.
Sosok Idham Azis bukanlah orang baru di jajaran kepolisian Indonesia.
Lulusan Akademi Polisi 1988 itu menguasai bidang reserse.
Ia memiliki karier gemilang dan kerap menorehkan prestasi di kepolisian.
Bersama Tito Karnavian, Idham Azis berhasil menangani berbagai kasus, khususnya soal terorisme.
Salah satunya ketika ia berhasil melumpuhkan dalang kasus terorisme Bom Bali, Dr Azahari pada November 2005.
Saat itu, Idham Azis menjabat sebagai Kepala Unit Riksa Subden Investigasi Densus Polri.
Latar Belakang Pendidikan
Idham Azis mulai menempuh pendidikan di SD Kampung Solo pada tahun 1976.
Setelah lulus SD, ia melanjutkan pendidikan di SMP 2 Kendari pada tahun 1979.
Kemudian, setelah lulus, ia lanjut di SMA 1 Kendari pada tahun 1982.
Tak berhenti sampai disitu, Idham Azis memiliki kemauan untuk melanjutkan ke jenjang yang lebih tinggi.
Setelah lulus SMA, ia mencoba seleksi tes kepolisian.
Namun, ternyata keberuntungan belum berpihak padanya.
Ia dinyatakan gagal dalam seleksi tes masuk Akabri Kepolisian yang sekarang dikenal dengan nama AKPOL.
Setelah mendapati kegagalan yang diterimanya, Idham Azis memutuskan untuk masuk perguruan tinggi.
Tidak menyerah begitu saja, di tahun berikutnya, Idham Azis berusaha untuk mengikuti tes AKPOL kembali namun kembali gagal.
Hingga pada tahun 1988, akhirnya ia diterima menjadi anggota AKPOL A.
Sepak Terjang Idham Azis di Kepolisian
Idham Azis mengawali karirnya menjadi Perwira Samapta Kepolisian Resor Bandung pada tahun 1988.
Kemudian, ia dipindahtugaskan menjadi Kepala Urusan Bina Operasi Lalu Lintas Kepolisian Resor Bandung pada tahun 1989.
Pada tahun 2008, Idham Azis berpindah tugas ke Jakarta Barat menjadi Kepala Kepolisian Resor Metro.
Pada tahun 2010, ia juga pernah Wakil Kepala Densus 88/Anti-Teror Polri.
Kemudian, ia menjadi Kepala Kepolisian Daerah Metro Jaya pada tahun 2017 dan menjadi Kepala Badan Reserse Kriminal Polri di tahun 2019.
Selain dikenal andal dalam menangani kasus terorisme, Idham Azis juga pernah diminta oleh Tito Karnavian untuk menjadi wakilnya saat menyelidiki kasus mutilasi tiga siswi SMA Kristen di Poso, Sulawesi Tengah.
Berkat kinerja luar biasa yang dilakukan oleh Idham Azis, ia akhirnya diangkat menjadi Kepala Kepolisian Republik Indonesia (Kapolri) pada tahun 2019 oleh Presiden Joko Widodo.
Kini, ia telah menjadi seorang purnawirawan Polri sejak Januari 2021 silam.
Jabatan Kapolri pun telah berpindah tangan, yang kini diemban oleh Listyo Sigit Prabowo sejak dilantik pada 27 Januari 2021.
Itu dia profil dari Idham Azis, mantan Kapolri yang namanya ikut terseret dalam pusaran kasus pembunuhan Brigadir J di rumah dinas mantan Kadiv Propam Polri, Ferdy Sambo.
Sumber : jabarekpres.com
https://jabarekspres.com/berita/2022/08/23/mantan-kapolri-jendral-idham-aziz-terseret-kasus-ferdy-sambo-ini-profil-dan-keterlibatannya-dalam-pembunuhan-brigadir-joshua/2/