Karena Tak Sanggup Bayar Utang,Rumah Pria di Garut Dirobohkan Rentenir, Utang Rp 1,3 Juta dengan Bunga Rp 350 Ribu per Bulan
Rumah seorang pria di Garut Jawa Barat dirobohkan oleh rentenir karena tak bisa membayar utang yang menumpuk.
Pria bernama Undang (43) ini awalnya berutang pada rentenir senilai Rp 1,3 juta.
Ia pun kian tercekik karena jeratan bunga yang sangat besar yakni Rp 350 ribu per bulan hingga membuatnya tak sanggup membayarnya.
Dikutip dari Kompas.com, rumah dari Undang yang ada di Kampung Haurseah, Desa Cipicung Kecamatan Banyuresmi Kabupaten Garut, Jawa Barat dirobohkan pada 10 September 2022.
Diakui oleh Undang, rumah itu adalah rumah warisan sang ayah.
Kini, rumah tersebut sudah rata dengan tangan hingga membuat istri dan anaknya menangis histeris.
"Itu rumah warisan dari ayah saya. Waktu dirobohkan, saya dan istri lagi tidak ada. Pas pulang lihat rumah sudah rata. Istri saya menangis, anak saya menangis," ujar Undang, Sabtu (17/9/2022).
Saat rumahnya dirobohkan, Undang dan istri sedang berada di Bandung, Jawa Barat, untuk mencari pekerjaan.
Mereka mencari kerja supaya bisa melunasi utang ke rentenir.
Diakui Undang, ia berutang pada seorang rentenir untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.
Hal ini lantaran ia belum memiliki pekerjaan tetap dan selama ini bekerja serabutan.
Saat itu, Undang berutang pokok sebesar Rp 1,3 juta dengan bunga per bulan Rp 350 ribu.
Sampai akhirnya, Undang tak sanggup membayar utang tersebut beserta bunganya.
"Utang pokoknya itu Rp 1,3 juta, bunga per bulan Rp 350 ribu. Itu bunga sudah dibayarkan beberapa bulan, akhirnya tidak sanggup dan memilih buat ke Bandung, cari uang buat bayar," ucapnya.
Selama di Bandung mencari pekerjaan, Undang memang tidak menghubungi sang rentenir.
Ia pun kaget kala pulang ke rumah dan sudah melihat tempat tinggalnya itu rata dengan tanah.
"Saya tanya ke tetangga, ternyata rumah dirobohkan dan tetangga juga menyangka itu atas sepengetahuan saya," ungkapnya.
Tak sampai di situ, Undang juga mendapat teror dari orang tak dikenal selepas rumahnya dirobohkan.
Ia kini terpaksa diungsikan ke tempat aman.
Sekretaris Jenderal Barisan Santri Jawa Barat (Basjab) Yudi Arief menuturkan, Undang kini diungsikan dari kampung halamannya ke tempat yang aman di bawah perlindungan para santri.
"Karena ada teror, Pak Undang kami ungsikan dulu ke tempat aman. Dia juga butuh suasana nyaman, kasihan belum istirahat," tuturnya, Sabtu.
Undang pun telah melaporkan kasus ini ke Polres Garut.